*bolot mode on* nih...Lagi Halim..

Andi dan Ani sangat bersuka cita demi mengetahui mereka bakal memperoleh momongan. Ya, Ani sudah telah satu bulan. Namun, sebelum mendapat kepastian dari dokter, mereka sepakat untuk merahasiakan kehamilan tersebut.

Ani: “Pa, enggak usah diomongin dulu ya … takut gagal. 'Kan enggak enak kalau sudah diketahui banyak orang.”

Andi: “Oke deh Ma. Janji tak bakalan diomongin sebelum ada konfirmasi dokter”

Tiba-tiba datang karyawan PLN ke rumah mereka untuk menyerahkan tagihan dan denda atas tunggakan rekening listrik mereka bulan yang lalu.

Tukang Rekening PLN: “Nyonya terlambat 1 bulan.”

Ani: “Bapak tahu dari mana…? Papa… Tolong nih bicara sama orang PLN ini.”

Andi: “Bagaimana Anda bisa tahu masalah ini?”

Tukang Rekening PLN: “Semua tercatat di kantor kami Pak.”

Andi: “Oke, besok saja saya ke kantor Bapak untuk menyelesaikan masalah ini!”

Keesokan harinya.

Andi: “Bagaimana PLN tahu rahasia keluarga saya?”

Karyawan PLN: “Ya tahu dong. 'Kan catatannya ada pada kami!”

Andi: “Jadi, saya mesti bagaimana agar berita ini dirahasiakan, Pak?”

Karyawan PLN: “Ya mesti bayar dong Pak!”
Andi (waduh, pemerasan ini ...): “Kalau saya tidak mau bayar, bagaimana?”
Karyawan PLN: “Ya punya Bapak terpaksa kami putus… ”

Suami: “Haa …? La, kalau diputus … nanti isteri saya bagaimana?”

Karyawan PLN: “'Kan masih bisa pakai lilin.”